Indonesia adalah sebuah bangsa besar
yang tengah menghadapi tantangan global di berbagai sendi kehidupan. Sebuah
tantangan bagi negeri ini untuk terus meningkatkan pembangunan baik dari segi
politik, ekonomi, hukum, pendidikan, sosial, kesehatan, budaya, dan berbagai
elemen lainnya. Berbicara mengenai upaya meningkatkan pembangunan nasional,
terdapat tiga komponen utama yang mampu menjawab semua tantangan tersebut,
yakni inovasi, pemuda, serta rasa nasionalisme yang melekat disetiap
masyarakatnya. Bung Karno pernah berkata “Beri
aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia!!”. Dapat dibayangkan apabila
ketiga komponen utama tersebut dapat dipadu padankan, niscaya kemajuan pembangunan
bangsa dapat terwujud. Pembangunan tentu tak harus selalu berasal dari
pemerintah. Pembangunan juga tidak selalu berbicara tentang politik, ekonomi,
hukum, pendidikan, dan kesehatan. Pembangunan juga dapat dilakukan dengan menghargai
karya seni dan kreativitas anak – anak negeri, Di antara hasil karya seni yang
patut kita apresiasi, salah satunya adalah
dunia perfilman.
Industri perfilman dalam negeri saat ini
tengah berkembang dengan baik. Film yang dihasilkan oleh para sineas dalam
negeri tak kalah berkualitasnya bila dibandingkan dengan film mancanegara. “The Raid”, “Sang Pencerah”, “Laskar
Pelangi”, merupakan contoh dari banyak film nasional yang mampu menembus
dunia perfilman internasional. Sebagai bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme
yang tinggi, kita perlu mengapresiasi film – film karya sineas dalam negeri. Kita perlu belajar dari negeri adidaya Amerika
Serikat yang memiliki industri perfilman terbesar di dunia, “Hollywood”. Setiap film yang dihasilkan
oleh sineas lokal, diberikan apresiasi setinggi mungkin oleh masyarakatnya.
Hal
inilah yang mendasari para pemuda yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Gunadarma untuk membuat sebuah inovasi dengan membentuk
wadah bagi pecinta film dalam negeri. Sebuah komunitas yang bernama “COMMOV”
(Communication Movie), merupakan wujud inovasi dalam meningkatkan pembangunan
bangsa dengan cara mengapresiasi karya film – film nasional. Komunitas yang
diketuai oleh Ocvita Ardhiani dan wakil ketua Guntur Widyanto ini, telah memiliki lebih dari 50 orang anggota. Selain
dilandasi hobi yang sama, rasa nasionalisme yang dimiliki oleh masing – masing
anggotanya yang diwujudkan dengan mengapresiasi perfilman nasional, menjadikan
komunitas yang telah berdiri sejak 2011 ini terus berkembang. Setidaknya dua
buah film bernafaskan nasionalisme juga telah dibuat oleh komunitas ini yaitu “Blangkon Karyo” serta “Jakarta I’m Coming”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar