Jumat, 05 April 2013

Augmented Reality & Virtual Reality


1.                 1.  Definisi Augmented Reality
Dalam Wikipedia disebutkan mengenai definisi Augmented reality (AR) yang dalam bahasa Indonesia disebut realitas tertambah, yaitu sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu diproyeksikan ke dalam waktu nyata. Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh manusia. Hal ini membuat realitas tertambah berguna sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan.

contoh Augmented Reality - gambar kanan sudah ditambahkan augmented reality

Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.
Sejarahnya:
              Semuanya bermula ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan sebuah simulator yang disebutnya Sensorama dengan kemampuan visual, getaran, dan bau pada kisaran tahun 1957-1962. 

Sensorama karya Morton Heilig

Kemudian, pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display dan pada tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertamakalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier memperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya. Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem Augmented Reality yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara Amerika Serikat Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre, dan Doree Seligmann memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, seorang kebangsaan Jepang, mengembangkan Augmented Reality Toolkit di HIT Lab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH. Pada tahun 2000, Bruce. H. Thomas mengembangkan Augmented Reality Quake, sebuah Mobile Game Augmented Reality yang dipertunjukkan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008, Wikitude Augmented Reality Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi Augmented Reality.
Tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit (Flash Augmented Reality Toolkit) yang merupakan perkembangan dari Augmented Reality Toolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi Augmented Reality di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Sebenarnya Saqoosha terinspirasi dari NyARToolkit, tetapi NyARToolkit sudah banyak bahasa yang diambil mulai dari Java, C++, C#. NyARToolkit juga sebenarnya mengadopsi dari ARToolkit milik HIT Lab Washington. Sampai saat ini sudah banyak sekali software-software untuk membantu programmer dalam membuat aplikasi Augmented Reality.
FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi Augmented Reality di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Sebenarnya Saqoosha terinspirasi dari NyARToolkit, tetapi NyARToolkit sudah banyak bahasa yang diambil mulai dari Java, C++, C#. NyARToolkit juga sebenarnya mengadopsi dari ARToolkit milik HIT Lab Washington. Sampai saat ini sudah banyak sekali software-software untuk membantu programmer dalam membuat aplikasi Augmented Reality.

2.                  Definisi Virtual Reality
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat atau bahkan terlibat secara langsung dalam dunia virtual baik melalui bermain game, menonton bioskop, dan lain sebagainya. Sesuatu yang membuat kita mengalami atau merasakan hal itu secara nyata sehingga menimbulkan sensasi itulah yang dinamakan virtual reality. Secara harfiah arti dari virtual reality terdiri dari dua kata yaitu virtual dan reality. Kata virtual berarti memberikan pengalaman namun tidak secara nyata. Sedangkan kata reality artinya adalah keadaan yang seolah-olah sesuai dengan kenyataan, fakta, dan realita kehidupan. Jika kata-kata tersebut digabungkan, definisi virtual reality adalah keadaan yang sebenarnya tidak nyata tetapi dibuat seperti nyata agar kita merasakan pengalaman atau sensasi dari keadaan tersebut dimana menjadi maksud atau tujuan yang dibuat oleh si penciptanya. Berikut ini definisi virtual reality menurut pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
  1. Virtual Environment (reality) merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), dimana suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
  2. Sebuah simulasi komputer realitas, menggunakan grafis 3D dan efek suara, dengan antarmuka pengguna seperti kacamata khusus dan sarung tangan, untuk menciptakan lingkungan manusia hidup untuk hiburan, eksperimentasi, dan pelatihan.
  3. Teknologi ini memungkinkan seseorang melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik.
Ada hal yang menarik lagi dari virtual reality ini yaitu kapan virtual reality ditemukan dan bagaimana sih perkembangan dari jaman ke jaman hingga VR menjadi lebih canggih seperti sekarang ini??
Sejarahnya
Virtual reality dulunya belum punya nama yang pasti. Namun seseorang sudah dapat membuat hal yang mirip seperti virtual reality pertama kali pada tahun 1950. Nama orang tersebut adalah Morton Heiligh. Ia membuat “Teater Pengalaman” . Kenapa  bisa dikategorikan virtual reality? Karena Teater Pengalaman ini dapat melibatkan beberapa indera dengan suatu cara yang efektif, sehingga menarik orang yang menonton ke dalam kegiatan di layar (sensasi). Selanjutnya pada tahun 1962, ia mengembangkan alat tersebut dengan cara membuat sebuah prototype yang diberi nama Sensorama. Cara kerjanya yaitu dengan menampilkan 5 film pendek untuk dipertunjukkan ke penonton dimana melibatkan berbagai indera si penonton (penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan). Dari beberapa sejarah ditemukannya virtual reality, yang lebih terpercaya adalah yang dibuat oleh Ivan Shuterland termasuk virtual reality yang pertama. Mengapa?? Karena dari segi peralatannya sudah menggunakan headset atau kacamata teropong, namun masih primitiv. Singkat ceritanya adalah, pada tahun 1968 Ivan Shuterland dibantu siswanya Bob Sproull membuat sebuah alat yang secara umum dianggap sebagai pendahulu virtual reality. Alat tersebut masih primitif baik dalam kaitannya sebagai alat penghubung pemakai dan realism (kacamata teropong) dan HMD untuk dikenakan pengguna sangat berat sehingga harus digantungkan ke atap.

Gambar 1. Pertama kali virtual reality ditemukan
3.                  Alat yang Digunakan Pada AR & VR
-          Penggunaan AR
Ada berbagai teknologi yang bisa digunakan untuk augmented reality. Banyak proyek-proyek augmented reality yang menggunakan headgear (tutup kepala) atau device yang sejenis yang memproyeksikan data kedalam bidang penglihatan user, sesuai dengan objek atau ruang nyata yang user sedang amati. Dalam hal kursus teknik pemeliharaan PC, sebagai contoh, augmented reality bisa melapisi sebuah diagram skematik ke bagian dalam komputer, memungkinkan para pelajar untuk mengidentifikasi berbagai macam komponen dan mengakses spesifikasi teknis tentang mereka.
PDA atau perangkat portable lainnya dapat menggunakan data GPS untuk menyediakan user dengan konteks termasuk data yang berbasis visual, audio atau teks tentang objek atau ruang yang nyata. Augmented reality bukan hanya pendamping file teks atau multimedia tapi sebuah teknologi yang didesain untuk melihat objek atau ruang yang nyata dan menyediakan user dengan informasi tepat pada waktu yang tepat. Augmented reality didesain untuk mengaburkan garus antara kenyataan yang pengguna alami dan konten yang disediakan oleh teknologi. Ada 3 jenis AR yang banyak diketahui :

1. Head Mounted Display. Terdapat dua tipe utama perangkat Head-Mounted Display (HMD) yang digunakan dalam aplikasi realitas  tertambah, yaitu opaque HMD dan see-through HMD.

2. Opaque Head-Mounted Display. Ketika digunakan di atas satu mata, pengguna harus mengintegrasikan padangan dunia nyata yang diamati melalui mata yang tidak tertutup dengan pencitraan grafis yang diproyeksikan kepada mata yang satunya. Namun, ketika digunakan menutupi kedua mata, pengguna mempersepsikan dunia nyata melalui rekaman yang ditangkap oleh kamera.

3.   See-Through Head-Mounted Display. Tidak seperti penggunaan opaque HMDsee-through HMD menyerap cahaya dari lingkungan luar, sehingga memungkinkan pengguna untuk secara langsung mengamati dunia nyata dengan mata. Selain itu, sebuah sistem cermin yang diletakaan di depan mana pengguna memantulkan cahaya dari pencitraan grafis yang dihasilkan komputer. Pencitraan yang dihasilkan merupakan gabungan optis dari pandangan atas dunia nyata dengan pencitraan grafis.

-          Penggunaan VR
Lingkungan virtual reality pada saat ini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampilan stereokopik. Namun beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan sebelumnya, pengalaman yang dihasilkan oleh virtual reality umumnya harus memenuhi kriteria yaitu berpikir dari sudut pandang  pengguna dimana  objek yang digunakan dalam lingkungan virtual reality harus hidup seperti ukuran dan menghasilkan tampilan dan nuansa/rasa dari objek-objek dunia nyata. Kriteria selanjutnya yaitu alat yang digunakan harus melacak aktivitas pengguna secara  sangat efektif dan efisien. Pergerakan tangan, mata dan leher pemakai, tindakan, dan semua gerakan harus terlacak oleh aplikasi/alat secara hati-hati. Hasil atau akhir dari pelacakan gerakan tersebut adalah untuk mencocokkan dengan tindakan pengguna dalam dunia maya dimana perubahan pergerakan tersebut harus muncul kembali di layar. Sehingga elemen dari VR yaitu :
1.   Virtual Word (Dunia virtual), yaitu content dari sebuah medium yang diberikan, dapat berupa screenplay/script
2.                  Immersion (Sensasi ada di dalam sebuah lingkungan), yang dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1.                  Mental immersion suspension of disbelief
2.                  Physical immersion : secara badan/fisik memasuki media
3.                  Mentally immersed : sensasi user berada di dalam Virtual Reality
3.                 Sensory Feddback yaitu informasi mengenai virtual world ditampilkan ke indra user. Dapat bersifat secara visual (paling umum), audio, atau sentuhan.
4.                  InteractivityYaitu  virtual world merespon aksi user. Komputer membuat hal ini menjadi mungkin dan real time.


Hal yang menarik selanjutnya yaitu peralatan apa aja sih yang sebenarnya digunakan untuk membuat virtual reality??
Adapun cara kerja virtual reality secara umum yaitu pengguna (user) melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove (peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtual reality), headset (peranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala, selain itu peranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata), dan walker (peralatan yang digunakan untuk memantau gerakan kaki dan mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata).
Selain kegunaan tersebut, ada kegunaan lain dari peranti input virtual reality yaitu melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis. Beberapa pembuatan virtual reality menggunakan perangkat input yang paling umum adalah joysticks (untuk main game, ex: Playstation), force balls/tracking balls, controller wands, data gloves, voice recognition, motion trackers/bodysuits, dan treadmills.
  
 Gambar 2. Beberapa contoh peralatan input VR
(Gloves, Headset, motion trackers/bodysuits,  force balls/tracking balls)

4.                 4.  Aplikasi AR dan VR
Aplikasi Augmented Reality
Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

Aplikasi Virtual Reality
Contoh aplikasi di bidang yang pertama yaitu
1.                  Manufaktur:
Pengujian Rancangan, Prototipe Semu (autocad, 3dmax), Analisis ergonomik, simulasi semu dalam perakitan, produksi dan pemeliharaan
2.                  Arsitektur
Perancangan gedung

3.                  Militer
Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung, dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.

Contoh Aplikasi Virtual Reality (Simulasi Terjun Payung)
4.                  Kedokteran
pelatihan pembedahan, terapi fisik
5.                  Penelitian / pendidikan
Studi tentang topan, konfigurasi galaksi, pengujian matematika kompleks
6.                  Hiburan
Museum Virtual, Permainan balap, Simulasi pertempuran udara, Taman Virtual, Simulasi Ski, dan lain sebagainya.

Gambar 3. Beberapa aplikasi virtual reality

5.                  Link Referensi
Video :
-                   -   Simulator perang :

-                     - Flight Simulator X (FSX) - Boeing 737 - Rome to Ibiza :

-                 - Simulator terjun payung :

-                 - Kethel Pertamina in Trainz Simulator 2009 in My Version :

-                 - Trainz Simulator 2010 - Add-on Indonesia : 

-                 - Simulator kapal laut :

-                      - Titanic - Ship Simulator :

-                     -  Simulasi Tenggelamya Kapal Titanic :  

Artikel :
-                      http://thetoyzareboyz.blogspot.com/2010/02/virtual-reality.html

-                      http://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_maya
-              

-                      http://www.hasanalatas.com/?p=218

-                      http://wiryawan.it-kosongsatu.com/?p=4




Nama Anggota Kelompok :
1.                  Eva Setiawati (18811957)
2.                  Gun Gun Chandra Gunadih (18811955)
3.                  Guntur Widyanto (18811944)
4.                  Rica Hanifa (18811948)

Kelas   : 2MA01
Fakultas Ilmu Komunikasi 2011 Universitas Gunadarma


Rabu, 18 Juli 2012

Backpaker goes to Jogja…



Setelah  sukses melakukan perjalanan pertama kami ke kepulauan seribu tepatnya di pulau pramuka beberapa waktu yang lalu, maka kami mencoba untuk menyusun rencana untuk berlibur ke jogja. Petualangan kami di mulai saat kami mengantri tiket kereta api kelas ekonomi di stasiun senen Jakarta.
Tepatnya pada tanggal 2 juli 2012, kami yang diwakili oleh 4 orang anggota backpacker yaitu Ibrahim, Laibun, Guntur, dan Rezha berangkat dari kampus kami menuju stasiun senen untuk memesan tiket kereta api. Kami berangkat dengan menggunakan kereta commuter line dari stasiun UI menuju stasiun senen,Jakarta.
Setibanya di stasiun, kami makan sejenak dan kemudian mengambil formulir pemesanan tiket kereta api. Setelah mendapatkan formulir, kami mengisi identitas sesuai dengan KTP masing-masing anggota dan kemudian ikut mengantri di barisan pemesan tiket.
Semula jumlah anggota yang ikut sebanyak 10 orang, namun karena beberapa hal akhirnya tinggal tersisa 8 anggota orang saja yang memastikan diri untuk ikut, yaitu Laibun, reza, Guntur, Ibrahim, Karin, Nadya, Dea, dan Anton. Kami harus mengantri selama kurang lebih 6 jam. Entah mengapa kami harus menunggu selama itu hanya untuk mendapatkan sebuah tiket untuk masing-masing anggota, mungkin saja ini terjadi karena sistem pelayanan yang terkesan lambat atau sistem birokrasi di perkeretaapian yang masih belum berjalan dengan baik, yang jelas kami harus menunggu lebih dari 6 jam untuk mendapatkan tiket seharga 35 ribu rupiah.
Setelah mendapatkan tiket, kami kembali pulang dengan menggunakan kereta commuter line lagi.

Kamis, 12 Juli 2012
Pagi harinya kami masih mengikuti kuliah umum yang diadakan oleh pihak kampus dan fakultas kami, yaitu fakultas ilmu komunikasi. Tema dari kuliah umum pada waktu itu adalah tentang politik dan komunikasi. Pembicara pada kuliah umum tersebut adalah dua tokoh politisi ternama yaitu Pramono Anung dan Ikrar Nusa Bakti.
Setelah mengikuti kuliah umum, kami berkumpul di satu tempat di salah satu kostan anggota kami yang bernama Rheza. Pukul 3 sore kami seluruh anggota yang berjumlah 8 orang berkumpul untuk membagikan masing-masing tiket dan persiapan menuju ke jogja.
Dari masing-masing anggota kami menarik dana sebesar Rp 250.000,00 untuk biaya transportasi, makan, dan ongkos menuju beberapa tempat wisata yang terdapat di Jogja. Setelah persiapan dianggap cukup, kami berdoa bersama kemudian berangkat.
Pertama kami naik kereta commuter line menuju stasiun senen. Harga satu tiket sebesar Rp 6.000,00. Setibanya di stasiun senen, kami membeli perlengkapan makanan untuk bekal di perjalanan nanti. Setelah perbekalan dirasa cukup, kami pergi ke warung makan di sekitar stasiun senen untuk mengisi perut kami yang memang sudah menahan lapar sejak keberangkatan menuju stasiun senen tadi.
Kami makan di salah satu rumah makan yang ternyata milik seorang Aremania, nama warung makannya pun warung makan Arema. Masing-masing dari kami memesan makanan sesuai dengan selera masing-masing, ada yang memesan pecel lele,ayam penyet dan yang lainnya.
Saat kami sedang menyantap makanan masing-masing ternyata hujan turun dengan sangat deras, maka kami terpaksa untuk tetap berada di warung makan tersebut. Sambil menunggu hujan reda, dea mengambil gitar yang memang dibawa oleh Guntur dan memainkan beberapa lagu untuk lebih menghangatkan suasana yang memang saat itu cukup dingin.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30 malam, tepat 1 jam sebelum keberangkatan kereta kami maka kami memutuskan untuk segera menuju pintu masuk dan ruang tunggu kereta walaupun pada saat itu masih turun hujan yang deras. Kemudian pukul 8 malam kami masuk ke ruang tunggu dan tidak lama kemudian kereta yang akan kami tumpangi menuju jogja tiba.
Kami mulai masuk ke dalam kereta. Kereta yang akan kami tumpangi bernama kereta progo. Dari luar, kereta memang terlihat cukup layak dan memang sepadan dengan harga tiket yang murah. Dari segi dalam, ternyata kereta progo cukup baik dan memang telah mengalami perbaikan sehingga layak untuk digunakan.
Kami terpisah ke dalam dua gerbong. Di gerbong 2, Ibrahim, Nadya, dan Dea duduk tepat di bangku paling belakang dari gerbong tersebut. Kemudian Karin, Guntur, Rheza, Laibun, Anton duduk di bangku nomer 2 dari depan di gerbong 3.
Sepanjang perjalanan, kami mengisi waktu dengan bermain kartu remi. Guntur, dea, rheza, Karin, dan Anton asik bermain poker sementara Ibrahim, Laib, dan Nadya memilih untuk beristirahat dan tidur di gerbong 2. Banyak kejadian seru yang terjadi sepanjang perjalanan, mulai dari membeli es buah yang harganya sangat mahal dan rasanya tidak enak, hingga membeli nasi goreng bungkus seharga Rp 3.000,00 yang ternyata sangat sedikit sekali, mungkin hanya untuk 2 sendok suap saja sudah habis.
Kemudian kami beristirahat agar kondisi badan kami kembali fit lagi di keesokan harinya.

Jumat pagi, 13 juli 2012
 sekitar pukul 07.30 kami tiba di stasiun Tugu Jogja. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju rumah paman dari salah satu anggota keluarga kami yaitu Ibrahim di dusun Capit, Pakem, Sleman.  Dari stasiun tugu kami naik bus 2 kali, pertama kami turun di dekat kampus UGM, kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi dengan menggunakan bus dan turun di daerah pakem Sleman.
Sekitar pukul 09.30 pagi kami tiba di rumah paman dari Ibrahim. Setibanya di sana, kami melepas lelah sejenak, setelah itu kami memasak nasi dan lauk untuk sarapan pagi ini. Setelah sarapan, untuk yang pria segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah Sholat Jumat di masjid yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Setelah sholat Jumat, kami kembali ketempat menginap kami,dan beristirahat hingga sore hari. Setelah beristirahat, kami kembali memasak untuk makan malam. Setelah makan, kami sholat maghrib  berjamaah. Setelah sholat, kami berganti pakaian untuk berjalan-jalan mengelilingi daerah tersebut. Pada saat itu 2 anggota dari kami yaitu Rheza dan Dea tidak ikut, karena mereka sedang ada pertemuan bersama rekan-rekan gamers di Malioboro. Sekitar 2 jam kami berjalan-jalan, dan karena waktu sudah cukup malam, maka kami kembali ke tempat kami menginap. Kami bermain kartu sebentar, lalu tidur karena memang kami masih kelelahan setelah melakukan perjalanan yang jauh dari Jakarta menuju Jogja.

Sabtu, 14 Juli 2012
Sekitar pukul 06.00 pagi Anton dan Ibrahim sudah bangun dan memasak untuk sarapan pagi kami. Setelah sarapan, kami bersiap-siap untuk menuju taman wisata kaliurang. Untuk menuju ke sana, kami menyewa angkutan umum daerah tersebut. Perjalanan dari desa Cepit menuju taman wisata Kaliurang kurang lebih memakan waktu selama 1 jam.
Setibanya di taman wisata Kaliurang, kami langsung disambut oleh iklim yang sejuk dan kabut yang menyelimuti kawasan tersebut. Suasana yang hampir sama seperti di daerah puncak kabupaten Bogor. Suhu yang dingin tidak menyurutkan semangat kami untuk terus melanjutkan perjalanan. Ternyata taman wisata kaliurang jauh dari apa yang kami bayangkan selama di perjalanan. Kami beranggapan bahwa disana terdapat tempat pemandian air panas saja, akan tetapi pada kenyataannya disana kami disajikan dengan pemandangan air terjun dan jalanan berbukit hampir menyerupai taman wisata cilember kabupaten bogor.
Namun sayang sekali pada saat itu air terjunnya sedang surut. Hal ini dikarenakan dampak dari erupsi gunung merapi yang sempat meletus beberapa waktu yang lalu sehingga air terjun yang biasanya mengalir menjadi surut. Setelah melihat air terjun, kami mencoba untuk mendaki kawasan bukit pronojiwo. Perjalanan yang menanjak dan cukup curam tidak menyurutkan semangat kami untuk terus mendaki menuju puncak bukit tersebut. Selama di perjalanan, kami banyak menemui pohon-pohon yang tumbang akibat erupsi gunung merapi, akan tetapi tidak mengurangi indahnya pemandangan yang bisa kami lihat dari bukit yang cukup tinggi. Hampir 1 setengah jam kami mendaki, dan kami mulai kelelahan. Beberapa kali kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil mengumpulkan kembali energy yang tersisa untuk melanjutkan pendakian.
Tak lama kemudian, akhirnya kami tiba di puncak bukit tersebut. WOW! Suatu pemandangan yang tidak pernah kami dapatkan sebelumnya. Bukit yang di kelilingi dengan kabut yang tebal serta pemandangan yang sangat indah yang tidak mungkin bisa ditemukan di Jakarta. Kami tidak melewatkan momen yang langka itu. Kami sempat berfoto-foto sejenak sambil menikmati pemandangan yang memang sangat memuaskan dan bisa menghilangkan lelah kami setelah mendaki cukup lama.
Puas kami menikmati pemandangan yang ada, kemudian kami kembali turun ke kaki bukit. Sekitar satu jam kami turun dan akhirnya tiba di bawah kaki bukit. Saat kami sedang beristirahat, kemudian kami dikejutkan dengan kedatangan sekelompok kera kecil yang menghampiri kami untuk meminta diberi makanan. Lantas kami segera membeli sebungkus kacang kulit di pedagang setempat. Saat ingin memberi makan, kami diberi tau oleh ibu pedagang tersebut kalau bungkus kacang harus disembunyikan, agar tidak dirampas oleh kera-kera tersebut.
Satu-persatu dari kami bergantian mencoba untuk memberikan kacang kepada kera-kera tersebut, namun tiba-tiba sekelompok kera tersebut melarikan diri dan memanjat ke pohon karena ternyata datang induk dari para kera tersebut yang tentu saja ukurannya lebih besar. Saat Ibrahim sedang memberikan kacang kepada induk kera tersebut, tiba-tiba ia diserang dan dikejar oleh induk kera itu. Hampir saja Ibrahim terkena serangan dari kera itu dan untung saja ia masih selamat.  kami di beri tau oleh ibu pedagang setempat bahwa kera-kera itu akan marah sekali apabila diberi kacang dengan menggunakan tangan kiri, jadi apabila ingin memberi makanan kepada mereka haruslah menggunakan tangan kanan. Puas memberi makan kera-kera tersebut kami kemudian solat dan makan dan melanjutkan ke tujuan wisata kami berikutnya yaitu ke keraton jogja dan malioboro.
Sekitar pukul 03.30 sore, kami tiba di malioboro. Kedatangan kami tepat sekali bersamaan dengan dimulainya acara ruwahan yang biasa di gelar untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Banyak pertunjukkan yang disajikan, mulai dari komunitas layang-layang yang memamerkan hasil kreatifitasnya dengan ukuran yang sangat besar, komunitas kesenian kuda lumping, hingga komunitas nelayan jogja yang tidak mau kalah menampilkan atraksinya sambil mengangkat perahu kecil yang biasa digunakan oleh para nelayan untuk mencari ikan.
Setelah cukup melihat acara tersebut, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju keraton. Namun setibanya di keraton, ternyata sudah tutup. Kami sempat kecewa karena kami terlambat datang. Untuk menghilangkan rasa kecewa kami, maka kami menyewa becak untuk berkeliling keraton. Harga sewa becak masing-masing orang sebesar 5 ribu rupiah. Kami sempat mampir di beberapa tempat penjualan baju dan tas khas  jogja. Kemudian kami kembali lagi ke tempat awal yaitu di depan gerbang keraton.
Kami membuka bekal yang kami bawa, yaitu nasi goreng dan telor dadar yang telah dimasak oleh Anton. Setelah makan, kami beristirahat sejenak kemudian kami berpisah untuk berbelanja masing-masing di pasar malioboro dan menentukan waktu dan tempat untuk berkumpul kembali. Kelompok terpisah menjadi dua. Guntur, Dea, nadya, Karin, dan Reza memutuskan untuk memulai berbelanja di pasar malioboro, sementara Ibrahim, laib, dan Anton lebih memilih untuk menuju alun-alun selatan untuk mencoba membuktikan mitos tentang bringin kembar. Mitos yang beredar bahwa siapapun yang bisa melewati bringin kembar tersebut dengan mata tertutup maka apa yang diinginkannya bisa dikabulkan.
Ibrahim, Laib, dan anton melanjutkan petualangan mereka dengan mencoba beberapa kuliner khas jogja dengan harga yang relative murah, sementara Dea, Guntur, reza, nadya, dan Karin kembali melanjutkan belanjanya di pasar malioboro.  Setelah cukup puas berbelanja dan wisata kuliner, akhirnya kami kembali berkumpul di angkringan kopi joss di dekat pasar malioboro. Kopi joss adalah kopi yang dibuat dengan memasukkan areng hitam ke dalam gelasnya. Dan rasa dari kopi joss ternyata sangat memuaskan kami, pantas saja kalau hampir seluruh permukaan trotoar dipenuhi oleh para penikmat kopi joss yang rela mengantri untuk mendapatkan segelas kopi.
Puas dengan kopi joss yang kami minum, kami kembali pulang menuju tempat menginap kami yaitu di daerah Pakem. Kami menyewa taxi avanza dengan biaya sebesar Rp 120.000,00. Setibanya di tempat menginap, kami kembali masak untuk makan malam dan kemudian beristirahat.

Minggu, 15 Juli 2012
Hari ini kami memutuskan bahwa pantai akan menjadi prioritas wisata kami, setelah sebelumnya kami telah menikmati kawasan perbukitan dan lingkungan keraton. Maka destinasi kami selanjutnya adalah pantai parangtritis yang terletak di kabupaten bantul jogja. Kami menyewa angkutan umum dari pakem menuju parangtritis sebesar Rp 250.000,00. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 1 setengah jam hingga akhirnya sekitar pukul 3 sore kami tiba di pantai parangtritis.
Ombak yang besar dan angin yang bertiup kencang seolah menyambut kedatangan kami. Kami yang memang sudah tak sabar untuk merasakan derasnya ombak pantai parangtritis, langsung mengganti pakaian kami. Kami menikmati setiap ombak yang datang menyeret badan kami kembali ke pinggir pantai. Akan tetapi kali ini kami sedikit terganggu dengan adanya ubur-ubur yang menuju pantai parangtritis dalam jumlah yang cukup banyak. Salah satu anggota dari kami yaitu Guntur pun ikut merasakan disengat ubur-ubur beberapa kali.
Setelah beberapa jam kami menikmati air laut selatan itu, kami memutuskan untuk menyudahi dan mencari warung makan. Saat sedang makan, kami sempat mengobrol sebentar dengan bapak pemilik warung tersebut. Bapak itu mengatakan bahwa memang selama seminggu ini banyak wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Hal ini disebabkan karena iklim yang dingin, maka para ubur-ubur tersebut menuju ke permukaan pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan termasuk kami.
Kemudian bapak itu menambahkan, bahwa setelah menyengat, ubur-ubur tersebut langsung mati dan bagi mereka yang tersengat ubur-ubur dan telah memasuki usia dewasa, banyak yang pingsan akibat terkena efek dari sengatan ubur-ubur tersebut. Setelah perut kami kenyang, kami menuju ke destinasi berikutnya yaitu rumah nenek anggota kami Guntur.
Sekitar pukul 5 sore kami tiba, dan langsung menyantap makanan serba jamur. Mulai dari nasi goreng jamur, mie ayam jamur, bakso jamur, dan yang lainnya. Lokasi tempat makan tersebut tepat berada di tengah-tengah sawah sehingga angin yang berhembus cukup kencang dan suasananya pun sangat sejuk.
Setelah makan, kami menuju rumah nenek Guntur. Setelah singgah sejenak kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju rumah dari tante Ibrahim yang juga terletak di daerah Bantul. Namun salah satu dari anggota kami yaitu Guntur, tidak ikut dan menginap di tempat neneknya. Kemudian kami kembali pulang ke tempat menginap kami di Pakem untuk beristirahat.

Senin, 16 Juli 2012
                Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan kembali menuju pasar malioboro untuk berbelanja membeli oleh-oleh. Setelah puas berbelanja, kami memutuskan untuk menuju stasiun lempuyangan karena hari ini adalah hari terakhir kami berada di jogja.
Sekitar pukul 4 sore, kereta yang akan kami tumpangi tiba. Ya, sama seperti berangkat, kami kembali menumpangi kereta progo. Dan sekitar pukul setengah 5 akhirnya kereta berangkat. Selama perjalanan kami menikmati pemandangan seperti sawah, pegunungan, yang masih alami. Sekitar 10 jam perjalanan yaitu tepatnya pukul 2 dini hari kami tiba di stasiun senen Jakarta.

Selasa, 17 Juli 2012
Sekitar pukul 2 dini hari, kami tiba di stasiun senen Jakarta. Karena kereta yang paling pagi menuju stasiun UI baru akan berangkat pada pukul 6, maka kami harus menunggu hingga kereta tiba di ruang tunggu. Ada yang tidur di ruang tunggu,dan kami bermain kartu. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, kami kemudian membeli tiket commuter line dengan tujuan bogor. Harga satu tiket sebesar 6 ribu rupiah.
Tak lama pun kereta yang dari pagi kami tunggu datang, kami kemudian naik dan beristirahat di dalam kereta. Sekitar 1 jam kemudian kami turun di stasiun UI, tetapi Ibrahim dan Anton langsung melanjutkan perjalanan pulangnya ke bogor. Setelah turun di stasiun UI, kami kemudian berpisah untuk menuju rumah masing-masing. Perjalanan backpacker goes to jogja pun di tutup, namun petualangan kami tidak akan berakhir sampai disini. 

Minggu, 27 Mei 2012

Memori Tragedi Gempa Bumi DIY 27 Mei 2006


Hari ini tepat enam tahun tragedi itu terjadi. Ya, pada tanggal 27 Mei 2006 yang lalu telah terjadi gempa bumi yang dahsyat dengan kekuatan getaran 5,9 SR di bumi Jogja tepatnya di dekat pantai parangtritis kabupaten Bantul. Pada kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku ketika bumi tercinta tempat asalku itu diguncang gempa.

Jogja, 27 Mei 2006
Aku ingat ketika itu hari sabtu pagi . saat itu aku masih tidur lelap bersama bapakku, sedangkan ibuku sudah pergi bekerja karena pada waktu itu ibuku masih menjadi seorang karyawati di salah satu PT yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalku.
Tiba-tiba pintu rumahku yang semula tertutup kemudian ada yang membuka dengan gerakan yang seperti mendobrak. Ternyata orang itu adalah ibuku. Aku kaget dan terbangun dari tidurku dan tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh ibuku.tanpa banyak bicara, ibuku kemudian menyalakan tv dan langsung mencari-cari berita tentang gempa.
Tak lama kemudian muncul sebuah berita yang menjelaskan bahwa telah terjadi gempa di daerah istimewa Yogyakarta. Dan yang menjadi daerah terparah yang mengalami kerusakan rumah adalah daerah kabupaten bantul, ya itu adalah daerah di mana nenek dan saudara-saudaraku tinggal.
Setelah mendengar berita itu lantas ibuku berusaha untuk mengkonfirmasi kebenaran berita itu dengan menelpon salah satu saudaraku yang berada di sana. Dan ternyata benar, ternyata kampung tempat dimana ibuku berasal telah diguncang gempa dan hampir seluruh rumah di daerah tersebut hancur akibat gempa yang terlalu keras.
Kemudian kami langsung merapihkan baju dan peralatan yang sekiranya penting untuk dibawa ke jogja. Dua jam kemudian kami sekeluarga berangkat menuju ke jogja.
Di perjalanan tentu kami sangat cemas menanti bagaimana nasib dari nenekku yang kabarnya ia terkena reruntuhan rumah dan di bawa kerumah sakit oleh salah seorang warga kampung itu. Selama perjalanan, ibuku selalu berkomunikasi dengan salah satu saudaraku yang ada di jogja untuk menanyakan apa saja yang perlu dibawa dan obat-obatan apa saja yang dibutuhkan.
Mobil kami sempat berhenti beberapa kali untuk membeli tenda, minyak tanah, dan obat-obatan. Dan membutuhkan waktu lebih dari 14 jam untuk menempuh perjalanan sepanjang 650 KM bogor – jogja. Sekitar jam 3 malam kami mulai memasuki daerah jogja.
Tepat seperti dugaanku, suasana jogja setelah diguncang gempa sangat mencekam. Sepanjang jalan tidak kutemui satupun lampu yang menyala kecuali lampu mobil yang lewat. Kamipun sempat tersasar karena tidak ada sama sekali petunjuk jalan dan mungkin sudah ambruk terkena gempa bumi.
Aku ingat saat itu sekitar jam setengah 4 pagi aku mulai memasuki perkampungan tempat nenekku tinggal. Benar kata saudaraku, semua rumah disana hancur berantakan dan tidak ada satupun rumah yang masih berbentuk bangunan, semua sudah rata dengan tanah.
Perlahan-lahan mobil kami menyusuri perkampungan yang sangat gelap. Dan ketika lampu mobil kami menyoroti salah satu pinggir jalan, aku sempat melihat ada mungkin beberapa jenazah yang saat itu belum dikubur juga karena suasana yang masih panik dan sangat mencekam. Dan kami akhirnya tiba di rumah nenek kami dan disana terlihat ada sebuah tenda kecil yang diisi oleh banyak sekali orang di dalamnya.
Aku turun dari mobil, dan saat itu tidak ada satu katapun yang bisa ku sampaikan. Hanya diam dan seolah tidak percaya bahwa kampung yang sekitar 6 bulan yang lalu kulihat masih bersih dan tertata rapih kini hancur berantakan dan memunculkan kesan “kota mati”.
Ibuku dan bapakku menuju ke tenda yang sudah dibangun oleh warga sekitar, tak berapa lama akupun menyusul kesana. Tangisan dan jeritan langsung keluar dari mulut ibuku ketika melihat nenekku yang saat itu tergeletak di dalam tenda di tengah kerumunan orang-orang yang lainnya. Nenekku memang masih hidup, tapi kondisinya parah. Tangannya patah, bibirnya sobek dan kepalanya bocor.
Ya Allah, benar-benar gak kuat aku liatnya. Nenekku hanya bisa berbaring dan bahkan dudukpun ia gak sanggup. Saudaraku menceritakan kepada ibuku ternyata nenekku tadi pagi tertimpa reruntuhan rumah dan mereka pikir nenekku telah meninggal dunia.
Jadi pada waktu pagi itu, nenekku sedang duduk di depan warungnya. Kemudian datang seorang nenek yang ingin menukarkan berasnya dengan kelapa. Kemudian nenekku masuk ke dalam warungnya untuk mengambil kelapa itu. Saat di dalam warung tiba-tiba terjadi gempa yang frekuensinya tidak terlalu besar. Nenekku yang kaget langsung lari keluar warung untuk menyelamatkan diri. Setelah keluar, kemudian gempa itu berhenti. Karena merasa gempa itu sudah selesai, maka nenekku masuk kembali ke dalam warungnya untuk mengambil kelapa, tapi justru saat itu juga terjadi lagi gempa yang kali ini frekuensinya jauh lebih besar dari frekuensi gempa yang pertama, dan waktunya pun cukup lama, kurang lebih sekitar satu menit.
Nenekku langsung jatuh dan tertimpa reruntuhan bangunan warungnya. Kemudian nenekku pingsan. Beberapa menit kemudian ada beberapa warga yang melihat nenekku sedang pingsan dan tertimpa reruntuhan rumah. Mereka mencoba untuk mengangkat reruntuhan itu dari badan nenekku. Awalnya mereka berdua mencoba untuk mengangkat tapi tidak kuat, akhirnya salah satu dari mereka mencoba untuk memanggil warga yang lainnya untuk membantu mengangkat puing reruntuhan itu, dan setelah 4 orang yang mencoba mengangkat barulah reruntuhan itu bisa diangkat dari tubuh nenekku.
Kemudian nenekku diangkat keluar rumah dan tak berapa lama sadar dari pingsannya. Belum lama ia tersadar, kemudian ada info dari warga sekitar bahwa akan terjadi tsunami yang berasal dari pantai parangtritis. Jarak pantai parangtritis dan rumah nenekku cukup dekat hanya sekitar 3 KM. lalu warga yang tadi berusaha menolong nenekku dari reruntuhan rumah dan warungnya berusaha menyelamatkan diri sendiri takut terseret arus tsunami, maka ditinggalah nenekku sendirian dibawah pohon mangga. Aku ingat waktu itu nenekku bercerita bahwa pada saat itu yang ia pikirkan ialah kalaupun tsunami benar-benar tiba dan menyeret tubuh nenekku, ia hanya berharap bahwa semoga ada salah satu dari keluarganya yang bisa menemukan jasadnya.
Selain itu, pada saat itu juga ada satu cerita yang cukup unik. Jadi pada waktu itu kakak dari nenekku meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya. Keluarganya kemudian mencoba untuk mengeluarkan jasadnya dari dalam rumah. Setelah dibawa keluar, saat mendengar ada isu tsunami yang akan datang, maka jasad tersebut hanya diletakkan di bawah pohon sawo yang tak jauh dari tempat dimana nenekku yang masih hidup itu diletakkan.
Setelah mendapatkan info dari BMKG bahwa ternyata berita tsunami itu hanya isu belaka, maka warga kampung itu segera kembali untuk menolong nenekku yang sedang kritis untuk segera dibawa kerumah sakit. Dan jenazah kakak dari nenekku pun segera dimandikan dan dimakamkan dengan layak.
Di jogja nenekku tidaklah tinggal sendirian, ia tinggal dengan budeku, dan dua orang cucunya, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Cucunya yang laki-laki bernama Kodrat, dan yang perempuan bernama Syifa. Kodrat berusia 14 tahun (pada saat itu) tetapi ia cacat fisik, kedua kakinya lumpuh dan tangan kanannya tidak dapat berfungsi seperti orang normal pada umumnya. Dan cucunya yang perempuan, Syifa saat itu baru berusia 4 tahun.
Saat terjadi gempa, budeku sedang berada di pasar untuk membeli perlengkapan warung. Seperti biasa ia mengayuh sepedanya berkilo-kilo meter dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai di pasar. Kemudian saat gempa berlangsung, ia berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan diri. ia sangat bingung dan panik. Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah bagaimana keadaan nenekku, anaknya dan keponakannya. Kakinya lemas seolah tidak mampu untuk mengayuh sepedanya yang tua itu. Ia akhirnya menuntun sepeda itu sambil menangis karena ia pikir anak, keponakan, dan ibunya telah meninggal dunia.
Satu jam kemudian budeku tiba. Ia melihat rumahnya sudah hancur dan ia berteriak-teriak histeris berusaha mencari keluarganya di balik reruntuhan puing bangunan. Tapi ia tidak menemui satupun anggota keluarganya, dan tangisannya pun semakin kencang. Ia mencoba masuk ke bagian kamar mandi rumah. Sontak ia sangat terkejut ketika melihat anaknya yang cacat fisik (Kodrat) bisa selamat dari reruntuhan rumah. Kodrat hanya diam dan duduk di atas sumur yang sudah tertimpa reruntuhan bangunan. Disinilah mukjizat itu datang, akupun sampai saat ini tidak habis pikir bagaimana caranya seorang Kodrat yang cacat fisik, dan tidak bisa berdiri bisa berada di atas reruntuhan bangunan yang cukup tinggi tanpa terluka sedikitpun.
Setelah budeku menemukan anaknya, kini ia mencoba untuk mencari keponakannya, yaitu Syifa. Ia mencoba mencari Syifa di reruntuhan bangunan tapi tidak ketemu juga. Tak berapa lama kemudian ada seorang ibu-ibu yang menggandeng anak kecil, ya itulah Syifa, ia pun selamat tanpa terluka sedikitpun. Disinilah terjadi mukjizat kedua yang diturunkan oleh Allah kepada keluarga kami. Biasanya setiap pagi Syifa belum terbangun dan masih tertidur di kamar budeku itu. Tapi entah mengapa hari itu ia bangun pagi sekali dan bermain dengan temannya di luar rumah. Andaikan waktu itu ia masih tertidur, maka pasti saat ini ia telah meninggal dunia.
Kodrat dan Syifa sudah bertemu dengan budeku, tinggal nenekku yang belum ketemu. Budeku mencoba mencari kabar nenekku dengan bertanya ke warga sekitar. Ada yang melihat bahwa nenekku telah dibawa oleh warga setempat ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama karena kondisinya yang kritis. Saat itu nenekku dibawa kerumah sakit dengan menggunakan mobil bak milik salah satu warga.
Budeku langsung menyusul kerumah sakit. Kodrat di letakannya di jok belakang sepeda, dan syifa di masukkan kedalam tas keranjang belanjaan yang di letakkan di setang sepeda tuanya.
Hampir satu jam ia mengayuh sepedanya, dan akhirnya tiba di rumah sakit tempat dimana nenekku diberikan pertolongan pertama. Ia menceritakan bahwa saat dirumah sakit banyak darah yang berceceran dimana-mana, ada seorang ayah yang menangis karena anaknya yang masih bayi meninggal dan kepalanya penuh dengan darah. Sang ayah itu memeluk erat anaknya yang sudah tidak bernyawa. Ada pula seorang ibu yang tengah memangku seorang nenek yang tidak menggunakan baju, karena bajunya digunakan untuk menghentikan laju darah yang mengalir dari kepala si nenek itu. Dan yang lebih mengharukan ada seorang ibu yang tangan kanannya menggendong bayi kecil yang sudah tidak bernyawa, dan tangannya yang satu lagi sedang memangku kepala jasad anaknya yang berusia remaja. Ya ibu itu kehilangan dua anaknya sekaligus.
Setelah beberapa kali memutari area rumah sakit yang saat itu sangat ramai dipenuhi oleh para korban gempa, budeku melihat ada seorang nenek yang tengah tergeletak di trotoar, dan ternyata itu adalah nenekku. Nenekku telah diberi pertolongan pertama oleh pihak rumah sakit. Bibirnya yang sobek hanya diberi hansaplast. Kepalanya yang bocor hanya diberi obat merah dan diperban, sementara tangannya yang patah dibiarkan begitu saja.
Budeku langsung memeluk nenekku dalam-dalam. Hanya suara tangis yang saat itu terdengar, tangisan sedih karena kondisi nenekku yang terluka dan tangisan syukur karena seluruh anggota keluarganya masih hidup.
Kemudian nenekku dibawa kembali pulang dan diletakkan di dalam tenda yang seadanya. Hingga aku dan keluarga tiba, nenekku masih terbaring di dalam tenda dan belum makan apapun karena bibirnya sobek. Rambutnya lusuh, dengan warna merah akibat darah yang mengalir di kepalanya. Tak lama kami tiba, hujan pun turun dengan deras. Tenda tersebut bocor, kemudian nenekku dan beberapa anak kecil lainnya.
Saat hujan sedang turun, terdengar beberapa kali reruntuhan bangunan yang ambruk. Sangat mencekam saat itu. Kami berusaha menghibur diri dengan tertawa di setiap bunyi reruntuhan rumah sambil membicarakan guyonan kecil.
Pagi tiba, nenekku, kami bawa kerumah sakit di daerah salatiga. Kami sengaja membawa kerumah sakit itu karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumah nenek dari bapakku di daerah salatiga. Kodrat dan Syifa dibawa kerumah nenekku di salatiga untuk mengurangi rasa trauma akan tragedi gempa. Beberapa hari nenekku dirumah sakit dan diberi perawatan, kemudian dibawa ke rumahku di Bogor untuk mengembalikan kondisi jiwanya agar tidak trauma kembali.
Kini, enam tahun sudah tragedi itu terjadi, dan kondisi kampung nenekku telah kembali normal. Walaupun gempa itu telah merenggut ribuan korban jiwa dan menghancurkan puluhan ribu rumah, tetapi kini semua nampak tak berbekas. Jogjaku kini sudah kembali indah, tidak ada lagi puing-puing bangunan sisa dari gempa yang melanda enam tahun lalu. Terimakasih pemerintah, terimakasih bapak sri sultan HB X dan bapak paku alam yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan kecantikan jogjaku. Terimakasih juga pada dunia internasional yang telah turut membantu pada saat evakuasi korban gempa, terimakasih semuanya. :)