Sabtu, 15 Maret 2014

MIRIS, JALAN MARGONDA DEPOK MINIM PENYEBRANGAN!



sumber foto : okezone.com


Pernahkah anda melalui Jalan Raya Margonda? Salah satu jalan yang paling ramai di kota Depok ini memang selalu dipadati oleh lalu-lalang kendaraan bermotor. Jalan Margonda merupakan jalur utama yang menghubungkan kota Depok dengan beberapa daerah lainnya seperti Bogor dan Pasar Minggu. Dengan panjang jalan 4,895 km, volume lalu lintas Jalan Margonda Raya paling tinggi dibandingkan jalan lainnya dikota Depok terutama pada jam sibuk dikisaran waktu 07.00-08.00 dengan jenis kendaraan mobil dan sepeda motor.
            Namun, ramainya kendaraan yang melalui jalan tersebut tidak diimbangi dengan banyaknya jumlah jembatan penyebrangan yang ada. Bila kita lihat, dari jalur yang menuju ke UI hingga ke jalan Tole Iskandar, hanya ada tiga jembatan penyebrangan yang dibangun oleh pemerintah kota Depok. Padahal, hingga saat ini sudah banyak korban jiwa yang harus meregang nyawa akibat mengalami kecelakaan saat hendak menyebrang.
            Salah satu contoh korban jiwanya adalah Rossyana. Beberapa waktu yang lalu seorang mahasiswi semester satu fakultas ilmu komunikasi Universitas Gunadarma ini, akhirnya harus meregang nyawa akibat tertabrak sepeda motor saat hendak menyebrang. Rossyana  sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat dan sempat mengalami koma selama beberapa hari, namun akhirnya meninggal dunia akibat luka di kepala yang cukup parah. Kasus kecelakaan ini hanyalah satu dari banyak kasus kecelakaan yang terjadi di jalan Margonda akibat minimnya jalur penyebrangan untuk para pejalan kaki.
            Terkait dengan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat Depok untuk mengajukan penambahan jembatan penyebrangan. Mulai dari menulis keluhan mereka pada situs resmi online pemerintah kota Depok, hingga berdemonstrasi di depan kantor walikota Depok. Namun pemerintah kota Depok nampak tak acuh dengan hal tersebut. Hingga saat ini hanya ada satu penambahan jembatan penyebrangan yang sedang dibangun. Pembangunan jembatan tersebut terus dikritisi oleh beberapa kalangan karena proses pengerjaannya yang dinilai lamban dan tak kunjung usai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar