Sabtu, 06 Agustus 2011

JEJAK KEPRAMUKAAN


JEJAK KEPRAMUKAAN MAHASISWA GUNADARMA
A.    Pendahuluan
Pramuka merupakan suatu organisasi yang membimbing anggotanya untuk dapat menghasilkan suatu karya dan menjadi tenaga penggerak kader pembangunan di segala bidang, bermental tinggi, menjadi insan yang mempunyai moral dan budi pekerti yang luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan, yang berguna bagi dirinya kelak serta bangsa dan negara sesuai dengan pengertiannya, Praja Muda Karana yaitu para pemuda yang suka berkarya.
B.     Kilasan Tentang Pramuka
Kepanjangan Pramuka adalah Praja Muda Karana yang artinya para pemuda yang suka berkarya, yaitu merupakan suatu organisasi Dunia yang didirikan oleh Baden Powell yang kemudian dicanangkan oleh Sri sultan Hamengkubuwono IX (Bapak Pandu Indonesia) pada tanggal 14 Agustus 1961. Pramuka di Indonesia dilambangkan dengan tunas kelapa, yang di usulkan oleh Sunaryo Atmo Dipuro. Dengan lambang tunas kelapa, para Pramuka di Indonesia diharapkan dapat menjadi tunas-tunas bangsa yang unggul, kreatif, inovatif, mandiri, dan dapat berarti bagi siapa saja dan dimana saja berada.
Dalam Pramuka ada beberapa wadah pembinaan yaitu Saka ( Satuan Karya):
  1. Saka Bakti Husada      :      Bidang Kesehatan
  2. Saka Bhayangkara       :      Bidang Kepolisian
  3. Saka Wira Kartika       :      Bidang Militer
  4. Saka Taruna Bumi       :      Bidang Pertanian
  5. Saka Kencana              :      Bidang Keluarga Berencana
  6. Saka Saka Bahari        :      Bidang Kelautan
  7. Saka Dirgantara           :      Bidang Penerbangan
  8. Saka Wana Bakti         :      Bidang Pecinta Alam
Bidang-bidang tersebut semuanya boleh kita ikuti secara gratis dengan syarat menjadi keanggotaan pramuka.
Keuntungan mengikuti saka adalah kelak akan dipermudah untuk memasuki instansi yang ada dalam saka tersebut dengan bukti sertifakat. Karena bukan tidak mungkin semua instansi kelak semuanya harus ada kepramukaanya, sebab sekarang ini Pramuka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh khalayak karena Pramuka telah memiliki Undang-Undang No. 12 Tahun 2010, yang jelas dimata Negara dan Hukum.
C.    Jajak Kepramukaan
Kepramukaan di Indonesia telah resmi berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1961. Mulai disitulah banyak Praja yang mengikuti kepramukaan, diantara sekian banyak orang adalah Dadan Kadarusman, Ibrahim Dwi Rudianto, dan Guntur Widyanto seorang anggota Pramuka yang sampai saat ini masih menjejaki kepramukaan. Kisah ini dimulai dari seorang anggota Pramuka bernama Dadan Kadarusman yang mulai merintis Kepramukaan sejak Sekolah Dasar Kelas 3.  Sebelumnya Dadan pernah sedikitnya mengetahui kepramukaan, mulai dari kegiatan sehari-hari sampai perkemahan. Itu dikarenakan dia sering melihat para anggota Pramuka yang bersekolah tidak jauh dari rumanya. Banyak hal yang dia ketahui, mulai dari kekompakan, keunikan, kekonyolan, canda, tawa, dan keharuan dalam Pramuka membuatnya semakin tertarik. Awal mula Dadan mengikuti kepramukaan tadinya hanyalah sekedar ikut-ikutan teman. Tetapi setelah sekian lama aktif dalam Pramuka, akhirnya dia mulai serius menjejaki kepramukaan.
Keaktifan Dadan tersebut membuatnya menjadi salah satu peserta didik pilihan yang menjadikan dia seorang anggota Regu padahal usianya masih tingkatan siaga yang harusnya masuk ke dalam kelompok Barung.
Setelah itu, dia mulai banyak mengikuti kegiatan Pramuka seperti perkemahan, latihan gabungan, perlombaan, dan lain-lain. Banyak hal yang dia alami selama menjejaki kepramukaan, baik kenangan manis maupun kenangan pahit. Semua itu mendidiknya menjadi seorang Pramuka yang mengerti tentang arti hidup. Disaat merintis kepramukaanya terkadang dia mengalami berbagai kendala. Menurutnya metode pendidkan Pramuka sangat berbeda antara Sekolah Dasar dengan yang ada di Sekolah Menengah Pertama. Pramuka di SMP terlalu membebankan materi, mulai dari atribut, seragam, bahkan pendanaan kegiatan yang cukup besar. Hanya karena Dadan kurang sanggup memenuhi semua itu, dia sering di anak tirikan oleh pembina Pramuka. Betapa miris hati Dadan mendapat Perlakuan itu. Karena terlalu sering mendapat perlakuan seperti itu akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dari Kepramukaan. Disitulah dia mengalami kepahitan yang hampir membuatnya tidak mau lagi menjejaki kepramukaan.
Waktu terus bergulir dan beranjaklah Dadan ke SMA. Rasa Pesimis untuk mengikuti kegiatan di Sekoalh mengiringi langkah Dadan Kadarusman. Masa lalu yang membuatnya sedikit traumalah yang membuat dia seperti itu. Tetapi di lain waktu, Dadan menemukan seorang tambatan hati yang mengikuti kepramukaan. Dadan sering mengatar kekasihnya itu dikala ada kegiatan Pramuka. Karena terlalu sering itulah Dadan merasa terpacu kembali pada dunia kepramukaan. Beruntung nasibnya, pembina yang membimbing Pramuka di SMA lebih memperhatikan anggota Pramuka, loyal, dan humoris. Rasa nyaman pun hadir dalam kepramukaan. Akhirnya disitulah Dadan memulai kembali merintis kepramukaan. Tapi hal yang membuatnya kembali adalah rasa keingintahuannya tentang Pramuka, itulah yang membuat dia tetap merintis dalam kepramukaan sampai saat ini. Kesedihan, kepahitan, dan kesulitan bukan lagi kendala nomor satu baginya saat ini, yang dia inginkan adalah selalu merintis dunia kepramukaan yang telah membuat dirinya banyak mengetahui banyak hal.
Berkat Pramuka, Dadan sekarang bisa bersosialisai dengan orang-orang di sekitarnya, di desa, di kecamatan, kabupaten/kota, bahkan se-Indonesia.
Begitu besar manfaat yang dirasakan olehnya. Kini dia melanjutkan pendidikan di Suatu Universitas swasta ternama di Indonesia dengan meraih beasiswa S1.
Tidak disengaja, ternyata fakultas yang Dadan pilih terdapat anak Pramuka pula yaitu Ibrahim Dwi Rudianto dan Guntur Widyanto. Mereka berasal dari kota yang berbeda. Ibrahim adalah seorang anggota Pramuka dari Kota Bogor. Dia merupakan seorang anggota DKC kota Bogor. Sebelum dia menjadi anggota DKC, dia pun merintis Pramuka selangkah demi selangkah. Dengan kegiatan yang mempunyai orientasi sangat baik, metode pembelajaran yang menyenangkan dan menjadikan kepribadian menjadi lebih baik serta ditunjang dengan dukungan dari  kedua orang tuanya, Ibrahim mengikuti semua kegiatan.
Setelah lulus Sekolah Dasar, dia tetap melanjutkan Kegiatan Pramuka di tingkat SMP. Dia pun merasakan banyak hal yang menjadi perbedaan pada proses pembelajaran pada tingkat SMP, akan tetapi inti pembelajaran dari semuanya sama dan mempunyai nilai positif. Sejak SMP dia mulai mengikuti Kegiatan Lomba baik tingkat Cabang, Daerah hingga Nasional. Banyak Prestasi yang dia dapatkan yang menjadi nilai kebanggan bagi dirinya sendiri dan Orang tua.
Lanjut pada tingkat SMA, dia masih tetap melanjutkan Kegiatan Pramuka. Seperti biasa metode latihan yang diberikan sangat jauh berbeda. Akan tetapi semangat dia untuk terus mengembangkan pengetahuan tentang Kepramukaan terus berlanjut. Pramuka tingkat SMA lebih banyak menitiberatkan pada kemampuan kita dalam berorganisasi.
Banyak kegiatan yang Ibrahim ikuti, baik kegiatan Pramuka di dalam sekolah maupun di luar sekolah, kegiatan yang pernah dia ikuti adalah Hiking, Lintas Alam, Kesakaan, dan lain-lain. Prestasi Pramuka di SMA yang paling dia banggakan adalah ketika dia menjadi Peserta Terbaik dalam Kursus Pengelola Dewan Kerja dan lolos seleksi untuk menjadi Dewan Kerja Cabang Gerakan Pramuka Kota Bogor Masa Bakti 2008-2013. Posisi yang dia dapatkan dalam organisasi ini adalah Sekretaris. Dewan Kerja Cabang (DKC) adalah wadah pembinaan Organisasi Pramuka di tingkat Kota.
Semua itu tidak dapat dia lakukan dengan mudah, dia harus pandai dalam membagi waktu, menjaga kesehatan, tetap semangat dalam belajar dan terus mempunyai mimpi yang menjadi salah satu Spirit dalam dirinya
Banyak manfaat yang dia dapatkan dari Pramuka, menjadikan orang yang lebih baik lagi serta berani menghadapi tantangan yang harus dihadapi dalam semua kegiatan yang diikuti. Rasa semangatnya untuk menghadapi itu semua sangat tinggi, sehingga tidak ada satu pun masalah yang tidak dapat dia selesaikan dalam mengikuti semua kegiatan di Pramuka.
Di sisi lain, Guntur Widyanto seorang Pramuka dari Bogor, juga mulai merintis kepramukaan ketika dia kelas 4 SD. Memasuki jenjang SMP, dia masuk ke dalam tingkat Penggalang (tingkatan kedua pramuka) akan tetapi dia kurang berperan aktif di dalam dunia kepramukaan pada saat itu. Kemudian masuk jenjang SMA, dia masuk golongan Penegak. Pada saat inilah dia mulai berperan aktif dan lebih mendalami dunia kepramukaan lagi.
Memang pada awalnya dia cukup kaget dan kurang siap karena di dalam dunia kepramukaan dia dituntut untuk dapat menjadi pribadi yang unggul dan selalu mengutamakan kedisiplinan. Tidak jarang dia mendapat hukuman dari kakak seniornya karena dia tidak berdisiplin. Masuk ke dunia pramuka sama artinya dengan masuk ke dunia dimana kita harus selalu membela dan cinta terhadap tanah air.
Dia mulai belajar tentang kecintaan terhadap bangsa dan tanah air. Hampir setiap sabtu sore dia belajar untuk dapat menaikkan dan menurunkan bendera hingga akhirnya sekarang dia bisa melakukan hal tersebut. Inilah poin pertama keunggulan dari dunia pramuka.
Kemudian dia sering mengikuti berbagai kegiatan perkemahan. Dia dilatih untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut, dan membiasakan untuk mengurus segalanya sendiri dan menerima serta mensyukuri setiap apa yang dimiliki. Guntur yang dahulunya sebelum masuk dunia Pramuka, adalah seorang yang memiliki fisik yang lemah serta manja, kini dia dapat bertahan serta beradaptasi dengan lingkungan apapun dan menjadi sosok yang mandiri.
D.    Penutup
Banyak hal yang dapat di pelajari dalam dunia kepramukaan, mulai dari keimanan terhadap Sang Pencipta, cinta bangsa dan tanah air, mengatur sikap, sopan dan santun, mematuhi ketentuan yang berlaku secara bijaksana, bermusyawarah dalam menentukan keputusan, rela menolong, tabah terhadap cobaan dan godaan, rajin, terampil, hemat, cermat, disiplin, berani dalam kebenaran, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, serta mengatur pola fikir yang bersih.
Selain manfaat tersebut, kita juga dapat merasakan manfaat lain, seperti memiliki pengetahuan yang berbeda atau lebih banyak daripada orang lain, mudah bertemu dengan para petinggi Negara, artis lokal, serta lebih banyak teman lagi tentunya yang dapat memunculkan rasa persaudaraan yang utuh.

Penjelasan Umum dan Konsep dari Event "BATIK'S DAY"

Nama               : GUNTUR WIDYANTO
FAK.ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011      

I.       PENJELASAN UMUM DAN KONSEP EVENT
Pada event batik’s day ini merupakan ide dan gagasan dari hasil diskusi seluruh anggota kelompok yang ada. Memang sebelumnya saya pada saat aktif di Organissi Siswa Intra Sekolah (OSIS) saat SMA pernah memiliki program kerja seperti event ini akan tetapi hanya ruang lingkup dan acaranya saja yang berbeda.
Pada saat itu saya mengusulkan kepada kelompok kami untuk memilih event ini sebagai bahan presentasi dan kemudian setelah dimusyawarahkan oleh seluruh anggota kelompok maka event ini merupakan keputusan bersama yang dipilih.
Konsepnya pada dasarnya yaitu mengadakan suatu event yang berdasarkan dan bertemakan budaya batik. Semua acara yang ada selalu menggunakan batik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat para generasi muda khusunya para mahasiswa Universitas Gunadarma beserta masyarakat sekitar untuk menggunakan pakaian batik di dalam berbagai aktivitas. Selain itu juga untuk menjadikan generasi muda agar tidak malu dalam memakai batik.
Acara yang dilaksanakan adalah pameran kain batik yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan pengrajin batik yang ada di beberapa daerah seperti Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kemudian fashion show yang seluruh modelnya menggunakan busana batik modern. Dan yang terakhir adalah karnaval batik yang dilaksanakan pada malam hari.

II.    YANG DIBUAT DALAM EVENT INI
Yang saya buat pada event ini ada beberapa hal yaitu yang pertama adalah pembuatan brosur event. Kemudian saya membuat teks radio yang akan mengiklankan event ini dan juga running teks. Selain itu saya juga membuat blog khusus untuk event ini.